Minggu, 12 Oktober 2014

Etika Bisnis (Tulisan) Softskill



Contoh Kasus 1 :
           
            Kita pasti tahu gas elpiji, yaitu sebuah benda yang berisikan gas guna membantu para ibu rumah tangga dalam memasak, dan tentunya juga bagi para pengusaha rumah makan. Tapi apakah temen semua tahu bahwa gas elpiji tersebut bisa dicurangi? Jika belum berikut cara para agen gas yang nakal berbuat kecurangan dalam berbisnis.
            Tabung sudah di isikan gas dengan berat yang sudah ditentukan, isi gas tersebut dipindahkan ke gas yang sudah kosong dengan alat yang dinamakan selang penyalur gas, selang tersebut diletakan di kepala gas 1 dan disambungkan ke kepala gas 2 yang tentunya kosong, lalu setiap gas yang tadinya berisikan gas dengan berat 3 kg (gas) dan 5 kg (tabung) maka setelah dilakukan hal tersebut gas tersebut memiliki masa dengan 2,8 kg (gas) dan 5 kg (tabung).
            Maka dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa setiap gas yang dicurang diambil gas sebesar 200 gram/tabung.
           
Cara mengetahui gas dicurangi           :
1.      Melihat kondisi gas tersebut khususnya bagian kepala gas (tempat regulator gas)
2.      Menimbang gas tersebut.

Komentar                                            :
Telitilah dalam membeli gas elpiji,dan pastikan tempat anda membeli gas adalah tempat agen yang resmi dan sudah memiliki track record yang baik dilingkungan tersebut sebagai pangkalan gas.

Contoh kasus 2 :
Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis.
Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk.
Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya. Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut.
Tidak jauh dari rumah saya banyak berdiri peternakan ayam di tengah-tengah penduduk yang tidak jarang terjadi perselisihan antara masyarakat yang berada di sekitar peternakan tersebut dengan pemilik ternak tersebut.
Masyarakat mengeluhkan polusi udara atau bau yang tidak sedap dari limbah peternakan ayam tersebut, yang dikarenakan kurangnya manajemen dalam pengelolaan limbah ternak. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakatmengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1)yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya.
Tanggapan :
Sebaiknya parang peternak melakukan pembersihan kandangnya dengan intensitas yang lebih lagi dari biasanya, gunanya pasti untuk menghindari virus tersebut. karena bisa dipastikan bahwa virus tersebut bisa menyerang ternak yang tidak sehat akibat kondisi kandang yang tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar